obat untuk ibu hamil flu
Para ibu hamil terkadang
merasa khawatir ketika batuk dan udara dingin menyerang, untuk mengobatinya
mereka sangat hati-hati memilih obat. Hal tersebut dikarenakan bayi dalam
kandungan masih sensitif dengan paparan bahan kimia dari obat.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan para wanita hamil ketika dingin dan batuk menyerang, yaitu:
1. Banyak Minum
Ketika udara dingin tubuh memerlukan cairan untuk menggantikan yang hilang karena buang air kecil terus menerus akibat dingin. Hindari minum air dingin, biasakan mengonsumsi air hangat untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
2. Konsumsi Sop
Dengan mengonsumsi sop dapat membantu memberikan kehangatan pada tubuh dan membantu mengurangi batuk dan flu. Selain itu jga dapat membantu menambah cairan yang dibutuhkan ibu hamil.
3. Steam
Cara lain untuk meredakan flu dan mengusir hawa dingin yaitu dengan steam. Sediakan wadah untuk menampung air panas, kemudian uap air panas tersebut hirup. Agar uap tidak cepat habis, tutupi bagian kepala dengan handuk sehingga muka langsung di atas wadah tersebut dengan beberapa jarak.
Cara ini dapat membantu mengurangi sakit kepala saat kehamilan dan membersihkan rongga hidung.
4. Masala Teh
Masala teh merupakan teh asal India yang berisi rempah-rempah seperti cengkeh dan daun herbal lainnya. Cara ini adalah pengobatan tradisional di India yang dapat mengobati rasa dingin pada wanita hamil.
5. Istirahat Cukup
Ketika daya tahan tubuh dirasa menurun, segera beristirahat. Istirahat yang cukup dapat membuat tubuh hangat serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
6. Bantal Lebih
Saat tidur untuk memudahkan pernapasan ketika hidung ibu hamil tersumbat, dapat dilakukan dengan menambahkan bantal di kepala. Hal ini dapat membuat napas menjadi lega dan membersihkan rongga hidung.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan para wanita hamil ketika dingin dan batuk menyerang, yaitu:
1. Banyak Minum
Ketika udara dingin tubuh memerlukan cairan untuk menggantikan yang hilang karena buang air kecil terus menerus akibat dingin. Hindari minum air dingin, biasakan mengonsumsi air hangat untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
2. Konsumsi Sop
Dengan mengonsumsi sop dapat membantu memberikan kehangatan pada tubuh dan membantu mengurangi batuk dan flu. Selain itu jga dapat membantu menambah cairan yang dibutuhkan ibu hamil.
3. Steam
Cara lain untuk meredakan flu dan mengusir hawa dingin yaitu dengan steam. Sediakan wadah untuk menampung air panas, kemudian uap air panas tersebut hirup. Agar uap tidak cepat habis, tutupi bagian kepala dengan handuk sehingga muka langsung di atas wadah tersebut dengan beberapa jarak.
Cara ini dapat membantu mengurangi sakit kepala saat kehamilan dan membersihkan rongga hidung.
4. Masala Teh
Masala teh merupakan teh asal India yang berisi rempah-rempah seperti cengkeh dan daun herbal lainnya. Cara ini adalah pengobatan tradisional di India yang dapat mengobati rasa dingin pada wanita hamil.
5. Istirahat Cukup
Ketika daya tahan tubuh dirasa menurun, segera beristirahat. Istirahat yang cukup dapat membuat tubuh hangat serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
6. Bantal Lebih
Saat tidur untuk memudahkan pernapasan ketika hidung ibu hamil tersumbat, dapat dilakukan dengan menambahkan bantal di kepala. Hal ini dapat membuat napas menjadi lega dan membersihkan rongga hidung.
7. Buang
Lendir
Saat batuk atau flu sebaiknya meludahkan lendir yang ada, jika tidak dikeluarkan akan menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Lendir tersebut merupakan pertahanan tubuh untuk mengeluarkan bakteri atau kotoran, untuk itu sebaiknya dibuang. (Mia/Igw)
Saat batuk atau flu sebaiknya meludahkan lendir yang ada, jika tidak dikeluarkan akan menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Lendir tersebut merupakan pertahanan tubuh untuk mengeluarkan bakteri atau kotoran, untuk itu sebaiknya dibuang. (Mia/Igw)
Dampak
yang Terjadi Jika Ibu Hamil Mengalami Flu
1. Bayi lahir prematur
Salah
satu dampak yang juga termasuk sering terjadi akibat Ibu mengalami flu semasa
hamil adalah melahirkan bayi yang belum cukup bulan atau biasa disebut bayi
lahir prematur. Beberapa jenis virus belakangan, seperti virus penyebab flu
babi (yaitu virus H1N1) ternyata dapat berperan dalam resiko tinggi menyebabkan
terjadinya kelahiran bayi prematur.
Bayi
yang dengan riwayat kehamilan prematur cenderung memiliki tingkat ketahanan
hidup lebih rentan dibanding bayi yang lahir dengan cukup bulan. Hal ini bisa dipengaruhi
oleh sistem organ yanng ada pada bayi masih dalam keadaan belum sempurna dan
belum sia berfungsi secara maksimal sendirinya. Di sisi lain, keadaan bayi
prematur juga cenderung mudah kehilangan panas tubuh. Oleh karenanya, hal
tersebut menunjukkan mengapa bayi cenderung tidak tahan dengan suhu lingkungan
normal pada umumnya, sehingga bayi prematur akan sering membutuhkan inkubator
untuk menjaga tubuhnya tetap hangat.
2. Bayi berat lahir rendah (BBLR)
Mirip
seperti kejadian bayi yang lahir prematur, ternyata efek dari Ibu mengalami flu
saat mengandung ternyata berpotensi menyebabkan bayi menjadi lahir dengan berat
badan yang rendah. Hal ini bisa dikarenakan kemungkinan adanya gangguan
perkembangan janin dalam kandungan, mungkin di sebabkan misalnya akibat infeksi
virus ke plasenta atau mungkin suplai nutrisi dari Ibu ke janin semasa hamil,
mungkin terganggu. bayi berat lahir rendah (BBLR) sendiri bisa terjadi dengan
keadaan lahir yang usia atau umurnya belum cukup bulan, (biasa disebut
prematur), atau memang murni terjadi kekurangan berat tubuh walaupun usia bayi
telah dikandung selama 9 bulan (cukup bulan
Bayi
dengan berat atau bobot lahir yang rendah umumnya memiliki berat tubuh kurang
dari 2500 gram. Hal ini juga cenderung membuat bayi lebih rentan mengalami
gangguan kesehatan seperti bayi yang lahir prematur. Pada umumnya bayi yang
lahir dengan kekurangan berat tubuh bisa mudah mengalami kehilangan suhu tubuh,
beresiko mengalami gangguan pernapasan. Hal ini juga dikarenakan pada bayi
dengan berat lahir yang rendah memiliki sitem organ yang juga belum berkembang
secara sempurna. Selain itu, kondisi BBLR juga membutuhkan pemberian nutrisi
yang lebih ketat, agar dengan demikian cepat meningkatkan bobot bayi serta
terhindar dari masalah gangguan gizi.
3. Gangguan bipolar
Salah
satu kelainan yang dapat terjadi pada bayi akibat Ibu mengalami flu saat hamil
adalah bayi mengalami gangguan bipolar. Gangguan tersebut menjadi lebih
beresiko 4 kali lebih tinggi dibanding saat Ibu hamil tidak mengalami flu.
4. Resiko skizofrenia
Pada
Ibu hamil yang memiliki riwayat infeksi flu, beresiko memilik anak dengan
cenderung akan menjadi mengalami skizofrenia. Hal ini memiliki resiko lebih
tinggi terutama pada saat Ibu mengalami infeksi saat trimester pertama. Diduga
hal ini terjadi dikarenakan pada saat Ibu hamill mengalami flu, maka resiko
janin juga mengalami kerusakan otak ikut meningkat pula. Faktor lainnya keadaan
flu berat juga mempengaruhi sistem pernapasan pada Ibu hamil, dalam keadaan
berat tentu hal ini akan menyebabkan kandungan oksigen dalam darah, termasuk
yang akan diedarkan menuju plasenta akan kekurangan oksigen. Sehingga hal
tersebut menyebabkan janin kekurangan oksigen dan mempengaruhi perkembangan
otak, terutama pada saat trimester awal ketika Ibu mengandung.
5. Penurunan daya ingat
Ibu
hamil yang juga memiliki riwayat mengalami flu saat mengandung menyebabkan
gangguan pertumbuhan otak sehingga cenderung beresiko melahirkan anak dengan
gangguan penurunan daya ingat. Sehingga kemungkinan selama proses pertumbuhan
bayi hingga tumbuh menjadi usia anak-anak, maka akan sulit menerapkan pelajaran
atau stimulasi yang telah diberikan.
6. Resiko autisme
Salah
satu dampak terjadinya flu bagi Ibu saat mengandung adalah beresiko melahirkan
bayi yang akan berkembang menjadi anak yang dengan gangguan autisme. Autisme
juga merupakan salah satu gangguan mental yang sering didapatkan pada anak.
Anak dengan autisme cenderung tampak akan seperti seseorang atau anak yang
merasa seru dengan dunianya sendiri, misalnya ketika anak sementara bermain
dengan mainannya. Disisi lain, akibat hanya fokus pada hal yang diinginkannya,
maka anak tersebut cenderung akan sulit diajak berkomunikasi jika kita ajak
bicara, sementara si anak tersebut tengah sibuk dengan dunianya.
7. Ibu mengalami batuk dan nyeri tenggorokan
Umumnya
flu terjadi sering tidak berdiri sendiri, melainkan dapat disertai batuk dan
rasa nyeri pada tenggorokan. Hal ini biasanya disebabkan ikut terjadinya radang
pada tenggorokan akibat infeksi dari virus ataupun bakteri. Biasanya flu dan
batuk terjadi bersamaan karena terjadinya radang pada tenggorokan atau biasa
disebut faringitis.
8. Ibu mengalami sesak
Dampak
dari terjadinya flu bagi Ibu hamil salah satunya adalah mengalami sesak. Hal
ini dikarenakan terganggunya saluran napas akibat adanya lendir yang menyumbat
rongga hidung. Sesak terjadi bisa akibat lendir yang menghambat keluar masuknya
udara untuk pertukaran antara oksigen dan karbon monoksida. Lendir sendiri bisa
mulai terdapat pada sepanjang saluran napas, mulai dari hidung, tenggorokan
hingga ke saluran bronkus menuju paru. Disisi lain, bila terjadi juga radang
paru, maka bisa jadi sesak dikarenakan rusaknya sel-sel alveoli yang berperan
dalam proses pertukanan oksigen dan karbon monoksida di paru.
Pencegahan
Terjadinya Flu
1. Penuhi kebutuhan nutrisi
Ketika
hamil, maka Ibu perlu mengkonsumsi makanan-makanan yang bergizi untuk memenuhi
kebutuhan dari tubuh sang Ibu dan juga kebutuhan janin. Sember nutrisi terutama
vitamin juga berperan dalam menjaga daya tahan tubuh. Sehingga ikroorganisme
seperti virus dan bakteri yang menginfeksi tidak mudah menyebabkan tubuh
mengalami sakit sperti mengalami flu.
Umumnya
sebagian besar nutrisi Ibu hamil akan dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi
makanan sehat sehari-hari. Mengingat pada saat hamil, kebutuhan nutrisi Ibu
meningkat dibanding saat tidak hamil dikarenakan juga untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi dari janin yang dikandung selama proses pertumbuhan dan perkembangan
janin.
2. Beristrahat
Selain
memenuhi kebutuhan nutrisi, Ibu hamil juga perlu beristrahat agar tubuhnya
tidak mudah mengalami kelelahan. Hal ini berguna untuk menjaga kesehatan tubuh
Ibu hamil mengingat dalam aktivitas sehati-hari Ibu cenderung membawa bobot
tubuh yang lebih berat dibandingkan sebelum hamil. Sehingga hal tersebut
cenderung menguras tenaga. Oleh karenanya, agar mencegah terjadinya kelelahan,
maka Ibu perlu beristrahat yang cukup. Hal tersebut juga berperan dalam menjaga
daya tahan tubuh sehingga tidak mudah mengalami sakit.
3. Jaga kebersihan tangan serta alat makan dan minum
Cara
penularan flu yang paling banyak adalah dengan cara perpindahan virus dan
bakteri ketika kita menyentuh benda atau bersalaman pada orang yang tangannya
terkontaminasi mikroorganisme penyebab flu tersebut. Dengan demikian
mikroorganismetersebut akan ikut berpindah ke tangan kita, lalu tanpa sadar
jika kita menyentuh area wajah maka mikroorganisme tadi akan terhirup oleh kita
sehingga dapat menginfeksi saluran napas dan kemudian menyebabkan terjadinya flu.
Hal
lain yang juga sering menjadi media perpindahan flu adalah ketika kita
menggunakan alat makan dan minum yang terkontaminasi, lalu kurang bersih pada
saat di cuci. Oleh karenanya, hal ini juga penting dalam menjaga kebersihan
alat makan dan minum yang digunakan. Disisi lain, jika ada orang yang flu atau
batuk disekitar kita, maka sebaiknya kita perlu berjaga-jaga dengan memakai
masker untuk menghindari infeksi.
http://health.liputan6.com/read/798292/7-cara-mengobati-flu-ibu-hamil-tanpa-obat-kimia
https://hamil.co.id/kehamilan/kesehatan-bumil/bahaya-flu-bagi-ibu-hamil